SITUBONDO – Bupati Situbondo, Karna Suswandi, kini berada di tengah sorotan publik setelah dirinya mengajukan gugatan praperadilan melawan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Langkah ini diambil setelah Karna ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi.
Berdasarkan penelusuran di Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (23/9), Karna Suswandi secara resmi mengajukan permohonan praperadilan pada Selasa (17/9). Permohonan ini terdaftar dengan nomor perkara 92/Pid.Pra/2024/PN JKT.SEL, yang mempertanyakan keabsahan penetapan dirinya sebagai tersangka oleh KPK.
Meski gugatan telah diajukan, isi petitum permohonan praperadilan masih belum diungkap. Sidang perdana sendiri dijadwalkan akan digelar pada Selasa (1/10).
Langkah KPK dalam mengusut kasus ini bermula pada Selasa (27/8), ketika lembaga antirasuah tersebut mengumumkan penyidikan baru terkait dugaan suap dalam pengelolaan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo tahun 2021-2024. Penyelidikan telah berlangsung sejak 6 Agustus 2024 dengan menetapkan dua tersangka, yaitu KS dan EP. Namun, identitas keduanya saat itu masih belum dibeberkan oleh KPK.
Informasi yang berhasil dihimpun mengungkapkan bahwa kedua tersangka adalah Karna Suswandi, Bupati Situbondo, dan Eko Prionggo Jati, Kepala Bidang Bina Marga PUPP Kabupaten Situbondo.
Dalam rangka pengembangan penyidikan, tim KPK telah melakukan penggeledahan di rumah dinas dan kantor Bupati Situbondo pada Rabu (28/8). Dari penggeledahan tersebut, sejumlah barang bukti elektronik dan dokumen terkait pengadaan di Pemkab Situbondo berhasil diamankan oleh tim penyidik.
Langkah berani Karna Suswandi dalam menantang KPK melalui praperadilan ini jelas menjadi babak baru dalam perjalanan kasus korupsi di Situbondo. Akankah ia berhasil membuktikan ketidakbersalahannya, atau justru memperkuat dugaan korupsi yang menjeratnya? Kita tunggu bersama perkembangan selanjutnya.
