Pernah dengar ungkapan, “Mobil itu seperti pasangan hidup, kalau nggak dirawat, ya bakal ngambek”? Nah, banyak dari kita yang tanpa sadar melakukan kebiasaan buruk saat menggunakan mobil, yang lama-lama bikin mesin cepat rusak. Padahal, beberapa hal itu sebenarnya mudah banget dihindari kalau kita mau lebih peduli sama kendaraan kita. Yuk, kita bahas kebiasaan buruk apa saja yang sering bikin mesin mobil rusak dan tips sederhana untuk menghindarinya.
1. Jarang Ganti Oli Mesin
Oli mesin itu ibarat darah untuk mobil. Kalau jarang diganti, kualitas oli akan menurun, dan kotoran bisa menumpuk di dalam mesin. Akibatnya, komponen mesin jadi aus lebih cepat. Kamu juga bakal ngerasain performa mobil yang makin lemot.
Solusi: Ganti oli secara rutin sesuai rekomendasi pabrikan, biasanya setiap 5.000–10.000 km tergantung jenis oli yang digunakan.
2. Mengabaikan Lampu Indikator di Dashboard
Lampu indikator di dashboard itu bukan hiasan, lho! Banyak pengemudi yang mengabaikan lampu peringatan, padahal itu adalah tanda awal kalau ada masalah serius, misalnya tekanan oli rendah atau suhu mesin terlalu tinggi.
Solusi: Jangan pernah menunda memeriksakan mobil ke bengkel jika lampu indikator menyala. Semakin cepat masalah ditangani, semakin kecil kemungkinan kerusakan besar terjadi.
3. Menginjak Gas atau Rem Secara Mendadak
Kebiasaan “ngegas” dan “ngerem” mendadak nggak cuma boros bahan bakar, tapi juga bikin komponen mesin bekerja lebih keras dari seharusnya. Kalau dilakukan terus-menerus, umur mesin bakal lebih pendek.
Solusi: Kendarai mobil dengan lembut. Injak gas dan rem secara perlahan untuk menjaga performa mesin dan mengurangi keausan komponen.
4. Membiarkan Tangki Bahan Bakar Hampir Kosong
Kalau kamu sering membiarkan bahan bakar hampir habis sebelum mengisi ulang, hati-hati, ya. Kotoran yang ada di dasar tangki bahan bakar bisa tersedot masuk ke mesin dan menyebabkan penyumbatan di sistem bahan bakar.
Solusi: Isi bahan bakar sebelum indikator menunjukkan kurang dari seperempat tangki. Ini juga bisa membantu menjaga sistem bahan bakar tetap bersih.
5. Mengabaikan Waktu Pemanasan Mesin
Banyak orang yang langsung tancap gas setelah menyalakan mobil, terutama saat pagi hari. Padahal, mesin butuh waktu untuk mencapai suhu kerja optimal agar oli dapat melumasi semua bagian dengan baik.
Solusi: Biarkan mesin menyala selama 1–2 menit sebelum mulai berkendara, terutama saat mesin masih dingin.
6. Menggunakan Bahan Bakar yang Tidak Sesuai
Banyak yang berpikir, “Semua bahan bakar kan sama aja.” Faktanya, bahan bakar dengan oktan rendah pada mobil yang membutuhkan oktan tinggi bisa menyebabkan knocking (mesin ngelitik), yang lama-lama merusak komponen internal mesin.
Solusi: Gunakan bahan bakar sesuai dengan spesifikasi mobilmu. Biasanya tercantum di buku manual kendaraan.
7. Lupa Mengecek dan Mengganti Filter Udara
Filter udara berfungsi menjaga kotoran dan debu agar tidak masuk ke mesin. Kalau filternya kotor, aliran udara ke mesin akan terhambat, sehingga performa menurun dan konsumsi bahan bakar jadi boros.
Solusi: Periksa filter udara secara rutin dan ganti jika sudah terlalu kotor, biasanya setiap 10.000–15.000 km.
8. Membiarkan Overheat Terjadi
Banyak yang berpikir overheat itu hal sepele. Padahal, jika dibiarkan, panas berlebih pada mesin bisa menyebabkan kerusakan serius, bahkan mengharuskan overhaul (bongkar mesin).
Solusi: Rutin memeriksa coolant, radiator, dan komponen sistem pendingin lainnya. Jika indikator suhu mulai naik, segera hentikan mobil dan periksa penyebabnya.
9. Tidak Merawat Sistem Kelistrikan
Kelistrikan mobil, seperti aki dan kabel-kabel, juga memengaruhi kinerja mesin. Jika aki lemah atau kabel bermasalah, mesin bisa sulit menyala, atau bahkan mogok di tengah jalan.
Solusi: Periksa kondisi aki secara berkala dan bersihkan terminal aki dari korosi. Ganti aki jika sudah melewati masa pakai, biasanya 2–3 tahun.
10. Mengabaikan Jadwal Servis Berkala
Sering merasa malas atau lupa untuk membawa mobil ke bengkel untuk servis berkala? Ini adalah kebiasaan yang paling umum dan paling berbahaya. Servis berkala adalah momen penting untuk mengecek kondisi mesin, mengganti komponen yang sudah aus, dan memastikan semuanya berjalan optimal.
Solusi: Catat jadwal servis berkala di kalender atau ponselmu, dan anggap ini sebagai investasi jangka panjang untuk mobilmu.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Mesin Sudah Bermasalah?
Kalau kamu merasa mesin mobilmu mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan, seperti suara yang nggak biasa, performa yang menurun, atau boros bahan bakar, segera bawa ke bengkel terpercaya. Jangan menunda-nunda, karena semakin lama dibiarkan, kerusakan bisa bertambah parah dan biaya perbaikannya akan semakin mahal.
Kesimpulan
Mobil yang sehat itu adalah hasil dari kebiasaan penggunanya. Jangan sampai kebiasaan buruk yang tampaknya sepele bikin mesin mobilmu cepat rusak. Perhatikan perawatan rutin, dan selalu gunakan mobil dengan bijak. Ingat, mobil adalah aset yang harus dijaga, bukan hanya alat transportasi. Jadi, kapan terakhir kali kamu servis mobil?