PortalSitubondo. Rabu 13 Agustus 2025 – Ribuan jama’ah memadati halaman Desa Langkap, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, pada Selasa malam (13/8), untuk menghadiri pengajian akbar dan doa bersama yang digelar sebagai bentuk penghormatan kepada para pembabat Desa Langkap. Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 19.00 WIB itu sekaligus menjadi rangkaian peringatan Dirgahayu ke-80 Republik Indonesia.
Sejak siang, sejumlah persiapan terlihat dilakukan oleh panitia dan warga. Pemasangan tenda, pengaturan kursi, penataan sound system, hingga penyediaan konsumsi dilakukan secara gotong royong. Menjelang sore, arus kedatangan jama’ah mulai mengalir dari berbagai arah, bahkan beberapa rombongan datang dari desa tetangga dengan kendaraan beriringan.
Kemeriahan acara diawali dengan lantunan sholawat dari grup hadrah Al Muhabbah dan Hidayatul Mu’tadiin, dua kelompok seni religi yang berasal dari Langkap dan Besuki. Irama hadrah yang ritmis dan harmonis membuat suasana menjadi lebih hidup, sekaligus mempersiapkan hati jama’ah untuk memasuki inti acara.
Dua muballigh ternama, KH. Abdurrahman Suboh dan KH. Kholil As’ad Samsul Arifin, pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo, menjadi pengisi utama pengajian. Kehadiran mereka disambut antusias, terbukti dengan lautan jama’ah yang terus bertambah hingga area halaman desa penuh sesak. Dalam tausiyahnya, para kiai menekankan pentingnya memelihara persatuan, memperkuat iman, dan senantiasa mengingat jasa para pendahulu desa yang telah membuka jalan bagi generasi sekarang.
Perwakilan panitia, Eksan, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya acara.
“Partisipasi masyarakat sangat luar biasa. Suksesnya acara ini adalah hasil kebersamaan kita semua,” ucapnya penuh rasa syukur.
Pengajian akbar ini tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga sarana mempererat hubungan sosial antarwarga. Banyak jama’ah yang memanfaatkan kesempatan ini untuk bersilaturahmi, memperbaharui kabar, dan menumbuhkan rasa kebersamaan menjelang perayaan kemerdekaan.
Tokoh agama dan masyarakat setempat sepakat bahwa kegiatan seperti ini perlu dijaga dan dilestarikan. Selain sebagai wadah menanamkan nilai-nilai keagamaan, pengajian akbar juga dianggap mampu menghidupkan kembali tradisi serta memperkokoh identitas Desa Langkap sebagai pusat kegiatan keagamaan di Besuki.
Malam itu, ribuan orang pulang dengan hati yang teduh, penuh doa, dan semangat persatuan yang kian kuat. Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, Langkap menunjukkan bahwa kekompakan dan keimanan tetap menjadi fondasi kokoh bagi masyarakatnya.
(Biro Sitijenarnews Group Multimedia Besuki, Situbondo – Jatim)
